Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Dualitas kehidupan

KETIKA PERTAMA KALI AKU BELAJAR BERHENTI MEMBENCI Tulisan ini agak sedikit panjang, tapi percaylah jika kita mau meluangkan waktu kita 5 menit saja, ini akan mengubah kehidupan kita dan keluarga kita 10 tahun kedepan. ============ Suatu hari kami berkesempatan berbincang-bincang dengan Sang Guru Compassion, di acara talkshow penutup kami di Radio Smart fm. Sambil menunggu waktu kami duduk bersebelahan agar saya bisa belajar dari Sang Guru mumpung beliau ada disini. Kebetulan kami berdua saat itu menghadap televisi yang sedang menyiarkan berita demi berita nasional yang provokatif. Lalu saya mulai terpancing untuk mengomentari tayangan demi tayangan yang disajikan yang isinya tentang hujat menghujat, caci maki dan perbuatan yang tidak pantas dilakukan. Makin lama menyaksikannya makin sy terpancing emosi dan mengeluarkan komentar-komentar pedas. Lalu saya mencoba menengok pada wajah teduh sang Guru dan menanyakan apa komentar beliau menanggapi isu ini. Beliau hanya tersenyum...,

Indah pada waktunya

Saya mengikuti rapat komite sekolah SMA dan kepala sekolah bercerita tentang percakapan seorang siswa dan ibunya . Ibu: Nak, belajarlah yang rajin agar jadi anak yang pandai sebagai bekal hidupmu kelak. Sekarang kau kelas 1, belajarlah agar naik kelas 2. Anak: Iya bu, saya berjanji. Nanti kalau saya naik kelas belikan aku hp ya? Ibu: Belajarlah yang rajin nak. Dan berdoalah, apa yang kau minta pasti kau dapatkan nanti. Si anak berdoa dan belajar dan ibunyapun mendoakan. Si anak naik kelas 2. Anak: Bu aku naik kelas. Mana hp untukku? Ibu: Nak, doamu dan doaku terkabul, kau naik kelas. Soal hp, kau tau keadaan kita sekarang. Berdoa dan belajarlah terus yang rajin agar naik kelas 3. Anak: Aku mengerti bu. Nanti kalau saya naik kelas, belikan aku komputer ya? Ibu: Belajarlah yang rajin nak. Dan berdoalah, apa yang kau minta pasti kau dapatkan nanti. Si anak berdoa dan belajar dan ibunyapun mendoakan. Si anak naik kelas 3. Ibu: Nak, saya bangga kau naik kelas, peringkat sa

Jangan Bersedih

Sekali lagi air mata itu tumpah, bagai melegakan hati pemiliknya.   Wanita, Kadangkala diuji dengan sehebat-hebat ujian. Zahirnya lemah tapi batinnya gagah anugerah Tuhan.   La Tahzan Optimislah dengan ujian. Itu hadiah Tuhan. Bersyukurlah. Beruntunglah. Dari jutaan, engkau pilihanNya.   Kita rasa kitalah yang besar ujiannya. Kita rasa kitalah paling berat bebanannya. Come on. Ada orang lagi besar ujiannya. Lagi berat bebanannya. Jangan merungut sayang. Jangan mengeluh walau sedetik. Kita milik Dia. Dulu, Kini. Dan selamanya. Maka Dia berhak menentukan yang sebaiknya buat kita. Bukan hanya di dunia. Bahkan hingga ke daerah sana.   Jalan takdir Allah tak pernah salah. Berbaik sangkalah dengan aturanNya. Jika perlu untuk engkau menangis, maka menangislah. Tapi sayang, jangan sedih lama-lama. Nampak macam kita kurang redha dengan apa yang Allah aturkan. Takdir Allah is something yang unexpected. Miracle things may come soon. Soon.

Sebuah catatan penting!

Copas dari sebuah akun FB Bismillahirohmanirohiim Assalamualaikum,wr,wb. Bacalah pelan-pelan kisah nyata ini. Dari kisah nyata seorang guru.Di suatu sekolah dasar, ada seorang guru yang selalu tulus mengajar dan selalu berusaha dengan sungguh-sungguh membuat suasana kelas yang baik untuk murid-muridnya. Ketika guru itu menjadi wali kelas 5, seorang anak–salah satu murid di kelasnya– selalu berpakaian kotor dan acak-acakan. Anak ini malas, sering terlambat dan selalu mengantuk di kelas. Ketika semua murid yang lain mengacungkan tangan untuk menjawab kuis atau mengeluarkan pendapat, anak ini tak pernah sekalipun mengacungkan tangannya. Guru itu mencoba berusaha, tapi ternyata tak pernah bisa menyukai anak ini. Dan entah sejak kapan, guru itu pun menjadi benci dan antipati terhadap anak ini. Di raport tengah semester, guru itu pun menulis apa adanya mengenai keburukan anak ini. Suatu hari, tanpa disengaja, guru itu melihat catatan raport anak ini pada saat kelas 1. Di sana tertulis

ILMU

Bismillahirohmanirohiim Assalamualaikum, wr, wb. Bagi orang yang berilmu Allah akan menaikkan derajatnya, Kejarlah ilmu sampai ke negeri Cina, Gapailah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat. Itulah pribahasa yang sering kita dengar. Betapa pentingnya ilmu bagi seseorang, betapa mulianya orang yang sedang berjihad untuk mencari ilmu, yang pasti adalah ilmu yang bermanfaat. Demikian juga almarhumah ibunda saya, sewaktu hidupnya selalu berkata, bahwa beliau tidak dapat meninggalkan harta apa-apa di dunia ini, kecuali anak-anak nya yang terus bersemangat untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu itu wajib bagi seorang Muslim. Ilmu adalah kunci segala kebaikan. Ilmu merupakan sarana untuk melaksanakan apa yang Allah wajibkan kepada kita. Tak sempurna keimanan dan amal seseorang, jika ilmu tersebut tidak diamalkan. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah ditunaikan, dan dengan ilmu pula agama Allah disebarkan Kebutuhan akan ilmu melebihi kebutuhan kita akan minum dan makanan, Mengap

Jumat yang barokah

Bismillahirohmanirohim Assalamualikum, wr, wb. Jumat adalah hari yang istimewa, namun jangan sampai kita terlalu berlebihan mengistimewakan, yang berarti kita tidak boleh mengkhususkan bacaan dzikir, do'a dan membaca surat-surat tertentu pada malam dan hari jumat kecuali yang disyariatkan. Berikut ini adalah Keutamaan Hari Jumat : 1. Hari paling utama di dunia Ada beberapa peristiwa yang terjadi pada hari Jumat, antara lain : Allah menciptakan Nabi Adam, AS. Nabi Adam, AS dimasukkan ke dalam surga, dan yang pasti hari Jumat adalah hari akan terjadinya kiamat. 2. Hari berkumpulnya kaum muslimin Hari berkumpulnya umat Nabi Muhammad SAW, dalam masjid-masjid besar untuk mengikuti shalat, dan mendengarkan khutbah. 3. Hari yang paling mulia dan merupakan penghulu dari hari Hari ini adalah hari yang lebih mulia dari hari raya Idul Fitri dan Idul Adha di sisi Allah. 4. Hari yang mustajab untuk dikabul kan nya sebuah doa Pada hari ini adalah hari yang paling mulia, hari dim

Semangat menebar manfaat

Bismillahhirohmanirrohim Assalamualaikum wr, wb Kita dikenal dengan makhluk sosial, Mengapa? ya...karena kita tidak bisa lepas dari orang lain. Kita tidak bisa memenuhi kebutuhan kita tanpa bantuan orang lain. Sungguhpun kita kaya raya, seorang raja atau kaisar, orang pintar, orang tua apa pun lah itu. Kita tak akan lepas dari bantuan orang lain. Kita manusia memiliki keterbatasan dan kekurangan, dan kekurangan tersebut dapat dilengkapi oleh orang lain. Maka dari itu kita tidak dapat menyombongkan diri terhadap orang lain, terhadap makhluk hidup lainnya. Kita hidup didunia ini dengan waktu yang sangat singkat, mungkin dari kita banyak yang berkata "kemarin rasanya baru hari Minggu, kenapa sekarang sudah hari Minggu lagi ya..." atau "rasanya baru kemarin lebaran, kenapa sekarang sudah lebaran lagi ya...". Itulah yang menandakan bahwa hari-hari yang kita lewatkan sangatlah cepat. Dengan cepatnya waktu, maka masihkah kita akan bersantai-santai lagi? Dan tentunya t