PGP-1-Kota Pontianak-Octavia Shinta Aryani, M.Pd- Rancangan Aksi Paket Modul 3
KEGIATAN
SEHARI TANPA GAWAI
SISWA
SD MUHAMMADIYAH 2 PONTIANAK
A.
LATAR
BELAKANG
Semenjak
diberlakukannya masa darurat Covid-19 pada tanggal 16 Maret 2020, hampir
seluruh sekolah di Indonesia termasuk Kota Pontianak mengambil kebijakan untuk
pembelajaran via daring atau disebut dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Dengan adanya pembelajaran daring guru dan peserta didik sama-sama belajar
untuk memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran.
Dalam melaksanakan
pembelajaran daring dengan berbagai
kemampuan, sarana dan prasarana berupa handphone, laptop dan jaringan
bagi guru dan peserta didik serta kemampuan yang masih terbatas dalam
pemanfaatan teknologi membuat pelaksanaan pembelajaran daring harus tetap
diupayakan berjalan agar proses transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta
didik tidak terganggu.
Selain kendala dalam
keterbatasan penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran PJJ, ternyata semakin
ke arah saat ini yang mana PJJ diperpanjang hampir setahun ini. Ketergantungan
pada gawai yang terjadi pada peserta didik menjadikan masalah yang masih
memerlukan solusi dan penganan yang harus segera diselesaikan. Hal ini menjadi
perhatian khusus bagi semua pihak baik sekolah, guru maupun orang tua siswa,
terlebih pemerintah. Karena tidak dapat dibiarkan ketika anak mengalami
kecanduan dalam penggunaan gawainya, bukan hanya merugikan bagi diri si anak
saja , namun juga dapat merugikan orang lain terutama keluarga terdekat. Banyak
kasus yang dapat kita jadikan contoh.
Berpijak pada
permaslahan ini lah maka Calon Guru Penggerak yang berada pada Satuan
Pendidikan SD Muhammadiyah 2 Pontianak, memiliki program yang dapat dilakukan
oleh semua siswa kelas tinggi di SD tersebut untuk melakukan gerakkkan sehari
tanpa gawai.
B.
MAKSUD
DAN TUJUAN
Diharapkan dengan
adanya gerakan sehari tanpa gawai ini memiliki maksud dan tujuan sebagai
berikut :
1.
Maksud :
Dengan
adanya gerakan sehari tanpa gawai ini siswa yang berada dikelas tinggi dapat
terlepas dari ketergantungan gawainya, sehingga mereka dapat melakukan kegiatan
yang bermanfaat baik bagi fisik pribadinya maupun bagi orang lain.
2.
Tujuan :
Adapun
tujuan yang diharapkan dari kegiatan sehari tanpa gawai ini antara lain :
v Dengan
sehari tanpa gawai siswa diharapkan dapat terjaga kesehatan nya terutama
kesehatan mata.
v Dengan
sehari tanpa gawai diharapkan terjadi kedekatan sosial emosi antara siswa dan
keluarga.
v dengan sehari tanpa gawai diharapkan tercipta siswa yang berwawasan lingkungan.
C. SASARAN KEGIATAN :
Yang
menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan sehari tanpa gawai ini adalah siswa siswi
kelas tinggi yaitu kelas 4 sampai dengan 6 SD Muhammadiyah 2 Pontianak. Hal ini
karena pada usia tersebut siswa siswi telah diberikan gawai secara individu
oleh orang tua nya masing-masing.
D. WAKTU DAN JADWAL
Waktu
yang direncanakan untuk pelaksanaan program kegiatan sehari tanpa gawai ini
adalah dimulai pada bulan Maret 2021 setelah selesai pelaksanaan Penilai Tengah
Semester 2 (PTS). Minggu kedua bulan Maret 2021. Pelaksanaannya dilaksanakan
pada akhir pekan, dapat dipilih waktu yang disepakati apakah pada hari Sabtu
atau Minggu.
TANGGAL |
WAKTU |
KELAS |
KEGIATAN
|
13 / 14 Maret
2021 |
06.00 sd 18.00
WIB |
IV A, B, C, D,
CI |
Membantu ayah
bunda membersihkan rumah |
20 / 21 Maret
2021 |
06.00 sd 18.00
WIB |
V A, B, C, D,
CI |
Membantu bunda
memasak di dapur |
27 / 28 Maret
2021 |
06.00 sd 18.00
WIB |
VI A, B, C, D,
CI |
Berolah raga
|
3/ 4 April
2021 |
06.00 sd 18.00
WIB |
IV, V, VI A,
B, C, D, CI |
Berwawasan
lingkungan (siswa-siswi bebas melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi diri
maupun sekitarnya). |
E. TEKNIS PELAKSANAAN
Bentuk
pengumpulan hasil pelaksanaan program ini berupa dokumentasi setiap kegiatan
siswa siswi yang diambil oleh orang tua atau keluarga. Pengumpulan dokumentasi
foto dilakukan kepada wali kelas masing-masing.
Program
sehari tanpa gawai ini dilaksanakan dengan mendapat dukungan dari pihak
sekolah, guru, serta orang tua siswa. Untuk memperkenalkan program ini, pihak
sekolah akan mengadakan sosialisasi kepada orang tua siswa, serta kepada
guru-guru yang mengajar dikelas tinggi yaitu kelas IV. V dan VI. Setelah
selesai pelaksanaan sosialisasi, kegiatan pun dilaksanakan, selama sebulan,
diakhir bulan pihak sekolah dan guru akan melakukan Evaluasi dengan menyebarkan
tanggapan berupa survey kepada orang tua siswa, serta kepada guru. Kemudian
hasil dari surney tersebut akan diolah dan diproses, apakah program ,memawa
dampak yang psoitif atau tidak. Jika mendapat respon dan berdampak positif maka
program akan menjadi sebuah budaya positif yang akan diterapkan oleh pihak
sekolah selama PJJ di masa pandemi COVID 19 ini.
F. PEMBELAJARAN YANG DIRASAKAN, PENERAPAN, DAN RENCANA KE DEPAN
Pelaksanaan
kegiatan sehari tanpa gawai ini sangat bermakna dan berdampak, berdasarkan
hasil survei evaluasi kegiatan, orang tua murid merasakan manfaat yang banyak
dari kegiatan ini, selain terjadi kedekatan emosional murid dengan lingkungan
sosialnya, terjadi juga karakter murid yang berwawasan lingkungan alam. Dan
yang teramat penting kesehatan diri murid terutama kesehatan mata nya terjaga
dari sinar radiasi gawai yang ada. Dan berdasarkan pengalaman murid, awalnya
murid merasa terpaksa untuk melakukan kegiatan ini, dan beberapa murid yang
sudah kecanduan akan gawainya merasa berat hati, namun dengan komunikasi dan
kolaborasi antara guru dan orang tua, pelam-pelan kondisi ketergantungan murid
terhadap gawai dapat dikendalikan dan dapat diminimalisir.
Dengan
adanya kegiatan ini guru penggerak merasakan pengalaman yang sangat bermanfaat,
selain usaha untuk menggerakkan rekan sejawat dan membawa program ini untuk
bisa di setujui oleh pihak sekolah dijadikan program jangka panjang. Program
ini sangat diraakan dampaknya oleh murid dan orangtua mereka. Dan guru
penggerak merasakan perubahan yang sangat nyata akan aksi ini.
G. DOKUMENTASI
Untuk video lengkap kegiatan aksi
ini dapat dilihat pada link berikut :
Komentar
Posting Komentar