Membuat Komik Beda Itu Indah

 

CGP-1-KOTA PONTIANAK-OCTAVIA SHINTA ARYANI, M.PD-1.2-AKSI NYATA

 

MEMBUAT KOMIK KEARIFAN LOKAL TENTANG BEDA ITU INDAH

 

 

 LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kualitas manusia, dari tidak tau menjadi tau. Pendidikan terdiri dari 3 jenjang yakni pendidikan dasar, pendidikan menengah dan jenjang pendidikan tinggi. Sesuai dengan UU Sisdiknas Pasal 17 Tahun 2003 Butir 1 dan 2, dinyatakan bahwa “pendidikan dasar merupakan jenjang yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat”. Artinya pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) perlu ditanamkan pengetahuan dan pemahaman yang bermakna untuk membantu siswa lebih mudah menguasai pengetahuan yang lebih kompleks di jenjang pendidikan berikutnya.

 Menurut Triwiyanto (2014:114) menyampaikan komponen pendidikan antara lain tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, kurikulum, bahan atau materi pelajaran, pendekatan dan metode, media atau alat, sumber belajar dan evaluasi. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Hal ini didukung dengan pernyataan Nurdin (2016:120) yang mengungkapkan “Meskipun bukan satu-satunya faktor penentu, media pembelajaran menempati posisi yang sangat penting bagi keberhasilan proses belajar dan pembelajaran”.

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan dan kemauan komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Pesan yang disampaikan dalam pengembangan media pembelajaran harus sesuai dengan nilainilai lingkungan sekitar (kearifan lokal). Kearifan lokal adalah perilaku positif manusia dalam berhubungan dengan alam dan lingkungan sekitarnya, yang dapat bersumber dari nilai agama, adat istiadat, petuah nenek moyang atau budaya setempat, yang terbangun secara alamiah dalam suatu komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya Wikantiyoso dan Tutuko dalam artikel Juliana (2016). Dengan pembelajaran dikaitkan kearifan lokal, siswa memiliki pengetahuan lebih terhadap perilaku positif manusia disekitarnya. Media yang dianggap cocok yaitu komik berbasis kearifan lokal, komik dianggap sebagai bahan yang digemari anak-anak, hal ini diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan anak dalam belajar. Penggunaan media pembelajaran di sekolah belum optimal, tidak jarang guru hanya menggunakan metode ceramah, padahal siswa menyukai pembelajaran menggunakan media khususnya gambar”.

Komik merupakan buku penuh gambar sehingga selain untuk meningkatkan perhatian anak diharapkan media komik berbasis kearifan lokal akan membuat siswa lebih tertarik dalam belajar, karena komik yang digunakan mengandung tema lingkungannya sendiri yang dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa untuk lebih mencintai budayanya. Seperti yang diungkapkan Daryanto dalam artikel Saputro (2015) mengenai kelebihan komik sebagai media pembelajaran, yakni komik mengandung unsur visual dan cerita yang kuat. Ekspresi yang divisualisasikan membuat pembaca terlibat secara emosional sehingga membuat pembaca untuk terus membacanya hingga selesai. Dengan demikian, di ISBN : 978 602 0960 80 7 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2017 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang Semarang, 9 Desember 2017 668 samping meningkatkan minat belajar siswa, media komik sangat efektif dalam mentransfer nilai-nilai kearifan lokal masyarakat sekitar melalui isinya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dikembangkan media pembelajaran berbentuk komik kearifan lokal tema persatuan dalam perbedaan untuk siswa sekolah dasar. Pengembangan media komik ini diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa tentang kearifan lokal daerah setempat, membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena disesuaikan dengan karakteristik anak SD yang suka membaca buku penuh gambar.

Pengertian persatuan dan kesatuan Menurut Syarbaini (2010: 43) menyatakan bahwa ³Persatuan mengandung arti bersatunya macammacam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi¥. Kesatuan adalah ke±Esaan, sifat tunggal atau keseutuhan WJS.Poerwadarminta, (2003: 30). ³Kesatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu¥. Pengertian sikap Menurut Notoatmodjo (2003 : 18) ³Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus¥. Komponen Sikap Menurut Azwar (2005: 23) struktur sikap terdiri atas 3 komponen sebagai berikut : 1. komponen kognitif, yaitu merupakan repreentasi yang dipercayai oleh pemilik sikap. 2. komponen afektif, yaitu merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruhpengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang komponen efektif disamakan dengan perasaan dimiliki seseorang terhadap sesuatu. 3. komponen konatif, yaitu merupakan aspek kecendrungan berprilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang, dan berisi tendensi atau kecendrungan untuk bertindak atau beraksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.

Berdasarkan latar belakang tersebut, CGP melakukan aksi nyata dalam pelaksanaan pembelajaran dengan media komik yang nantinya dibuat oleh peserta didik. Adapaun tujuan utama nya adalah mendorong motivasi instrinsik peserta didik dalam menerima perbedaan dan keberagaman ditengah masyarakat agar tali persaudaraan di Indonesia semakin kuat. Sedangkan tujuan khususnya :

·                Peserta didik dapat mengidentifikasi isi komik yang disajikan secara tepat.

·                Peserta didik dapat menceritakan kembali isi komik yang disajikan dengan percaya diri.

·                Peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai Pncasila yang terkandung dalam isi komik di kehidupan sehari-hari dengan bertanggungjawab.

HASIL DARI AKSI NYATA YANG DILAKUKAN

Yang menjadi sumber pelaksanaan aksi nyata ini  adalah guru, khususnya guru PGP  dan murid-murid kelas VIB Sekolah Dasar Muhammadiyah 2 Pontianak. Sekolah dasar tersebut memiliki karakteristik dalam hal: kondisi   fisik, sarana dan fasilitas belajar, keadaan murid, keadaan guru maupun  penggunaan kurikulum dan implementasi pembelajaran.

a.    Lokasi 

SD   tersebut   berlokasi   di   Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Pontianak Seatan,   Kota Pontianak Kalimantan Barat. SD tersebut  didirikan pada tanggal 1 Januari 1975.

b.    Jumlah murid kelas 6B SD Muhammadiyah 2 Pontianak banyak 39 siswa.   

c.    Fasilitas dan sarana belajar

SD tersebut menggunakan  fasilitas  dan  sarana  belajar  yang lengkap dan memadai, dengan pengaturan jadwal belajar yang fleksibel

d.    Perencanaan Pembelajaran

Membuat rancangan pembelajaran dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan Silabus Pembelajaran Terpadu berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

e.    Implementasi Pembelajaran

Proses pembelajaran dengan menggunakan online, teknik pembelajaran dilaksanakan dengan variasi praktek dan penugasan.  

 

PEMBELAJARAN YANG DIDAPAT DARI PELAKSANAAN :

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan tahap awal guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang kemudian diterapkan didalam pembelajaran, karena pembelajaran dimasa pandemi ini masih secara online maka RPP pun menyesuaikan. Dan berikut adalah RPP yang dibuat sesuai dengan pembelajaran membuat komik .

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

 

Sekolah                         :   SD Muhammadiyah 2 Pontianak

Mata Pelajaran            :   Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kelas/Semester            :   6/ 1

Standar Kompetansi   :   Makna persatuan Dalam Perbedaan

Waktu                          :   2 X 35 menit

 

MENDENGARKAN

A.    Kompetensi Dasar

3.3 Menganalisis Penerapan nilai-nilai  Makna Persatuan Dalam Perbedaan

4.3 Menyajikan hasil analisis penerapan nilai-nilai Makna Persatuan Dalam Perbedaan dalam bentuk komik

 

B.  Indikator

  • Mengidentifikasi perbedaan-perbedaan di sekitar lingkungan
  • Mengaplikasikan persatuan dalam perbedaan dalam bentuk membuat komik

 

C.  Tujuan Pembelajaran**         

§  Siswa dapat Mengidentifikasi perbedaan-perbedaan disekitar lingkungan dengan tepat.

§  Siswa dapat Mengaplikasikan sikap persatuan dalam perbedaan yang dituangkan dalam bentuk komik.

 

v Karakter siswa yang diharapkan :   Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ) dan Ketulusan ( Honesty )

E.  Materi Pokok

§  Membuat komik

 

F.  Pengalaman Belajar

§  Kegiatan Awal        :

Apersepsi  dan Motivasi :

-       Tanya jawab tentang Materi pelajaran yang akan dipelajari

-       Mengajukan pertanyaan tentang kegiatan yang pernah dilakukan siswa ketika dirumah

§  Kegiatan Inti           :

& Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

F Memberi petunjuk pembuatan komik dengan tema keberagaman       

F Melengkapi pertanyaan yang diberikan siswa

& Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi,siswa:

F Menentukan hal-hal penting dari kegiatan membuat komik

F Mereview kegiatan membuat komik yang dilakukan

F Menceritakan kembali proses kegiatan membuat komik

& Konfirmasi

 Dalam kegiatan konfirmasi, guru :

F Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

§  Kegiatan Penutup

      Dalam kegiatan penutup, guru:

F Tanya jawab,diskusi,penugasan

F Membaca  buku lain yang relevan dengan Materi pelajaran

G.  Metode/Sumber Belajar:

§  Metode                    :   Penugasan dan Praktek

§  Sumber Belajar        :   Buku Tematik Tema 2 Siswa Kelas 6SD

 

 

 

 

H.  Penilaian

Indikator Pencapaian

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Contoh Instrumen

· Siswa dapat menceritakan perbedaan yang dirasakan ketika membuat komik

· Siswa dapat melengkapi    pernyataan yang sesuai dengan sikap yang sesuai dengan persatuan dalam perbedaan

· Siswa dapat menentukan hal-hal  penting dari kegiatan membuat komik

· Siswa dapat mengaplikasikan sikap persatuan dalam perbedaan ketika membuat cerita di komik

 

Lisan

Tertulis

Pengamatan

Lembar penilaian

Pengamatan

· Lengkapi-lah    pernyataan yang sesuai dengan kegiatan membuat komik

· Identifikasilah sikap-sikap yang menunjukkan persatuan dalam perbedaan!

 

FORMAT KRITERIA PENILAIAN      

&  Produk ( hasil diskusi )

No.

Aspek

Kriteria

Skor

1.

Konsep

* semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

&  Performansi

No.

Aspek

Kriteria

Skor

1.

 

 

 

2.

 

 

 

3.

Pengetahuan

 

 

 

Praktek

 

 

 

Sikap

* Pengetahuan

* kadang-kadang Pengetahuan

* tidak Pengetahuan

 

* aktif  Praktek

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

 

* Sikap

* kadang-kadang Sikap

* tidak Sikap

4

2

1

 

4

2

1

 

4

2

1

 

&   LEMBAR PENILAIAN

No

Nama Siswa

Performan

Produk

Jumlah

Skor

Nilai

Pengetahuan

Praktek

Sikap

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

 

 

 

 

 

 

 

 

   CATATAN :

  Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

@ Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.

 

 

 

 

Mengetahui,

Kepala SD Muhammadiyah 2 Pontianak

 

 

 

ARIANSYAH, S.PdI

 

 

Pontianak,7 Desember 2020

Guru  Kls VI

 

 

 

 

OCTAVIA SHINTA ARYANI, M.Pd

 

 

 

KENDALA / HAMBATAN


Disini CGP tidak menyebutnya sebagai kegagalan, namun sebagai kendala/hambatan yang ditemui ketika pembelajaran dengan bermain adalah ada bebrapa siswa yang tidak memiliki bakat untuk menggambar maupun menoperasikan aplikasi platform pembuat komik. Sehingga bebrapa siswa tidak mengumpulkan hasil karyanya. Namun tidak menjadi suatu masalah dengan tetap berfikir positip dan kembali lagi kepada filosofi pemikiran Ki Hajar dewantara bahwa anak memiliki bakat dan kodratnya masing-masing. Maka CGP menggantinya dengan bebrapa siswa tersebut untuk menceritakan hasil membaca komik mereka tentang keberagaman. sehingga esensi tujuan yang diharapkan untuk menimbulkan motivasi instrinsik siswa pun muncul.

RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELAKSANAAN DIMASA MENDATANG

Dengan Refleksi dan Review dari pimpinan sekolah, rekan sejawat, orang tua siswa, dan siswa. Maka semua saran dan masukkan akan menjadikan perbaikan dimasa yang akan datang. Dan CGP akan tetap terus mempelajari bagaimana cara melakukan pembelajaran yang menarik bagi anak, sehingga anak merdeka belajar dan CGP juga menjadi guru yang merdeka pula. Selain itu CGP akan   menggunakan media-media pembelajaran yang lainnya menyesuaikan dengan karakteristik dan perkembangan anak didik. Sehingga dengan variasi penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi instrinsik anak.

Penggunaan media komik  ini  dapat  disesuaikan  dengan  kurikulum  di  sekolah  (KTSP) sehingga penggunaan media komik ini dapat dimasukkan ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) setelah sebelumnya guru menyusun silabus.

Menjadi masukan dan refrensi bagi Guru-guru sekolah yang lain  untuk menggunakan jenis permainan yang lain , baik di kelas rendah (Kelas I, II, III) dan kelas tinggi (IV, V, VI) dengan menyesuaikan tujuan dan materi pembuatan komik.

DOKUMENTASI AKSI NYATA

 


 

 


 Penjelasan Penggunaan salah satu platform pembuat komik, pembelajaran secara online dengan google meet

 

 

 

 

 

 


 

Selain melalui platform google meet, pembelajaran juga melalui Whatsup group, termasuk pendampingan dari orang tua siswa

 


 

 

 


  


  Setelah peserta didik mengumpulkan karyanya, CGP memberikan pujian di Whatsup group

 

 SISWA BERSAMA HASIL KARYANYA







 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 


 

 

  


  

 DAFTAR PUSTAKA

Cloud Mc. 2008. Membuat Komik. Rahasia Bercerita dalam Komik, Manga dan Novel Grafik. Jakarta:  Gramedia

Thobrani Muhammad dan Mustafa.Arif 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Arr-Ruzz Media

Trianto. 2009.  Mendesain Model Pelajaran Inovatif- Progresif  Jakarta: Prestasi kencana

Trianto. 2011.  Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara Sanjaya

Wina. 2012.  Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta :Kencana Prenada Media Group

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merdekanya Mereka Merdekanya Kita