Upacara Yang Dirindukan

 PGP-1-Kota Pontianak-Octavia Shinta Aryani, M.Pd-1.3-Aksi Nyata


                                        UPACARA BENDERA YANG DIRINDUKAN





A. Latar Belakang

Upacara bendera di saat ini adalah merupakan sebuah acara yang hampir kebanyakan orang mendengarnya akan tertawa dan biasa saja, karena upacara bendera saat ini hanya dijadikan kewajiban yang harus dikerjakan. Bukan saja mendengar upacara bendera, mendengar hari Senin yang biasanya merupakan waktu pelaksanaan upacara bendera, orang-orang akan mengeluh dan menjadi malas. Dikalangan para siswa baik dari tingkat TK sampai ke jenjanh SMA beragam tanggapannya. Apa lagi bagi para siswa yang mendpat tugas untuk menjadi petugas upacara. Mereka akan dag dig dug gemetaran untuk menanti hari tersebut.

Terlebih ketika pelaksanaan upacara nya, kita akan banyak menemui tingkat kedisiplinan, yang rendah, kita akan menemukan siswa yang berbicara sesama teman nya, atau pun ber senda gurau, ada siswa yang mencari tempat berlindung dari terik matahari, ataupun siswa berebutan untuk berbaris diposisi belakang agar tidak terlihat oleh guru dari depan,sehingga dapat bercanda sesama temannya.

Hal ini lah yang menjadikan penulis bersemangat untuk melihat kembali dan merefleksi kegiatan upacara bendera yang telah dilaksanakan satuan pendidikan ditempat penulis bertugas yaitu di SD Muhammadiyah 2 Pontianak. Upacara bendera seperti apakah yang akan dirindukan oleh para siswa dan warga sekolah.

Upacara yang dirindukan oleh siswa dan warga sekolah di satuan pendidikan SD Muhamamdiyah 2 Pontianak adalah upacara yang melibatkan semua warga sekolah sebagai contohnya untuk menjadi petugas upacara guru yang melakukannya dan peserta nya adalah siswa, dengan posisi yang dibalik dari kebiasaan, guru memberikan contoh langsung kepada siswa bagaimana sikap menjadi petugas upacara yang baik. Guru juga merasakan bagaimana posisi, perasaan siswa disaat menjadi petugas upacara bendera tersebut. Dengan latihan yang konsisten dan menguras energi, guru pun melakukannya seperti siswa. Selain posisi petugas yang dibalik dari kebiasaan, kegiatan upacara bendera yang dirindukan oleh warga sekolah adalah ketika upacara bendera tersebut di iringi dengan musik ansambel yang dimainkan oleh siswa-siswa dari ekskul musik. Kegiatan upacara bendera tersebut diselingi dengan kegiatan bermusik yang membawa suasana menjadi bersemangat dan menjadi lebih berwarna.

Penulis mengamati saat-saat upacara bendera yang dilaksanakan diluar kebiasaan tersebutlah yang menjadikan upacara bendera sangat dinantikan. Siswa akan bertanya-tanya kapan akan dilakasanakan lagi upacara bendera yang diiringi dengan musik ansambel, atau kapan lagi bapak/ibu guru melakukan kegiatan bertugas menaikkan bendera, membaca UUD 1945, menjadi komandan upacara, dan akan baris berbaris lagi. Mereka sangat merindukan momen-momen upacara bendera seperti tersebut.

Maka tidaklah mungkin momok untuk menjadi petugas upacara bendera yang sulit, momok upacara bendera yang membosankan akan terhapus, jika pelaksanaan upacara bendera dilaksanakan dengan inovasi-inovasi terbaik dari kita bapak/ibu guru.

Jika upacara bendera dirindukan, maka rasa nasionalisme dan rasa kedisiplinan yang diharapkan pastilah dapat tercermin pada siswa dan warga sekolah tersebut. Karena akan halnya yang dirindukan pasti akan membuat kita menantikan dan bersemangat untuk segera bertemu. Demikian pula jika upacara bendera yang dirindukan.

Menyadiari hal tersebut penulis sangat tertarik merefleksikan upacara-upacara yang telah dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa sebelum pandemi. Dan penulis untuk saat ini hanya dapat merefleksikan kegiatan-kegiatan upacara bendera yang pernah dilaksanakan di satuan pendidikan sebagai aksi nyata, dikarenakan situasi saat ini kita sedang merasakan pandemi Covid 19 sehingga, masih belum dapat melaksanakan aksi nyata tersebut secara berkesinambungan dan konsisten.

Semoga segera setelah pandemi ini berakhir kegiatan upacara bendera yang dirindukan akan dapat terealisasi dan membawa manfaat yang berkemajuan bagi seluruh warga sekolah.

 

B. Deskripsi Aksi Nyata

Aksi nyata ini telah dilakukan sebelum ada nya pandemi Covid 19 dan sebelum adanya penulis mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak. Dan aksi nyata ini sangat membawa manfaat yang sangat berkesan bagi para warga sekolah terutama bagi para siswa. Dimana didalam pelaksanaan upacara bendera disisipi oleh kegiatan seni berupa permainan musik dengan menggunakan pianika, dan angklung. Selain itu pelaksanaan upacara bendera pun juga pernah dilakukan dengan melibatkan guru-guru wanita yang menjadi petugas upacara bendera. Dan pelaksanaan upacara bendera tersebut selalu dilakukan pada hari-hari spesial, seperti pelaksanaan memperingati 17 agustus atau hari Kartini.

Berdasakan aksi nyata yang telah dilakukan tersebut menjadikan penulis menarik suatu kesimpulan bahwa dengan melakukan upacara bendera yang diselingi oleh pertunujukan seni ataupun petugas nya berganti seperti guru yang menjadi petugas, dapat menjadikan upacara bendera lebih menarik, dan lebih memberi kesan yang mendalam. Ketika suatu kegiatan tersebut memberikan kesan yang mendalam, artinya tujuan yang diharapkan pada upacara bendera dapat terwujud.

Upacara bendera yang dilakukan dengan menyelingi kegiatan seni dan peran petugas yang digilir oleh guru yang melakukannya, menjadikan upacara yang dirindukan oleh para warga sekolah. Mengapa tidak, karena dengan kegiatan demikian para siswa sangat antusias mengikuti upacara bendera, selain itu mereka juga dapat melihat langsung aplikasi nyata peran guru-guru yang menjadi petugas upacara bendera. Pada posisinya para siswa dapat melihat langsung contoh nyata ketika guru-gurunya bertugas sebagai pengibar bendera, sebagai komandan upacara, maupun petugas lainnya. Selama ini para siswa lah yang menjadi petugas, dan saat upacara tersebut mereka yang melihat gurunya bertugas. Hal ini lah yang menjadikan Upacara Bendera menjadi di rindukan. Karena para siswa sangat merindukan momen-momen yang langka tersebut.

 

C. Hasil Dari Aksi Nyata

Upacara bendera yang dilakukan dengan menyelingi kegiatan seni dan peran petugas yang digilir oleh guru yang melakukannya, menjadikan upacara yang dirindukan oleh para warga sekolah. Mengapa tidak, karena dengan kegiatan demikian para siswa sangat antusias mengikuti upacara bendera, selain itu mereka juga dapat melihat langsung aplikasi nyata peran guru-guru yang menjadi petugas upacara bendera. Pada posisinya para siswa dapat melihat langsung contoh nyata ketika guru-gurunya bertugas sebagai pengibar bendera, sebagai komandan upacara, maupun petugas lainnya. Selama ini para siswa lah yang menjadi petugas, dan saat upacara tersebut mereka yang melihat gurunya bertugas. Hal ini lah yang menjadikan Upacara Bendera menjadi di rindukan. Karena para siswa sangat merindukan momen-momen yang langka tersebut.

 

D. Kendala Proses

Pada kegiatan yang telah dilakukan tersebut kendala yang ditemukan hanyalah pada pelaksanaan proses latihan, dimana membutuhkan ekstra waktu dan tenaga yang cukup banyak. Namun hal tersebut tidak menyurutkan asa dikarenakan melihat hasil dari pelaksanaan upacara bendera yang sangat diminati dan memotivasi para siswa untuk lebih bersemangat lagi melaksanakan upacara bendera, juga menjadi petugas upacara setelah melihat guru-guru mereka memberi contoh. Sehingga banyak siswa yang mengatakan “Kapan lagi kita akan upacara bendera?”.

 

Dokumentasi Upacara-pacara yang dirindukan di satuan pendidikan SD Muhammadiyah 2 Pontianak di link berikut ini https://youtu.be/WtU2J7cHWS0

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merdekanya Mereka Merdekanya Kita