Postingan

Bhinneka

  "Moderasi Beragama: Jalan Tengah Menuju Harmoni dan Kesatuan dalam Keragaman Keyakinan"   Dalam beragama, seringkali kita dihadapkan pada dualitas antara ekstremisme dan ketidakpedulian. Sebagai refleksi dari keragaman keyakinan dan pandangan di masyarakat, moderasi beragama muncul sebagai jalan tengah yang mengarah pada pemahaman yang inklusif dan sikap yang adil. Seperti seorang moderator yang bijak dalam mengelola forum diskusi, moderasi beragama memberikan landasan untuk membangun harmoni di antara penganut berbagai kepercayaan. Dalam konteks ini, moderasi beragama bukan hanya sebuah sikap, tetapi juga sebuah panggilan untuk menjalani ajaran agama dengan penuh pengertian dan ketulusan. Melalui moderasi beragama, kita diajak untuk melepaskan diri dari batasan-batasan sempit pemikiran dan membuka pintu untuk dialog yang konstruktif. Kesadaran akan keberagaman keyakinan menjadi fondasi yang menguatkan jembatan antar umat beragama, di mana prinsip toleransi dan saling
Gambar
 PGP-1-Kota Pontianak-Octavia Shinta Aryani, M.Pd- Rancangan Aksi Paket Modul 3 KEGIATAN SEHARI TANPA GAWAI SISWA SD MUHAMMADIYAH 2 PONTIANAK     A.       LATAR BELAKANG Semenjak diberlakukannya masa darurat Covid-19 pada tanggal 16 Maret 2020, hampir seluruh sekolah di Indonesia termasuk Kota Pontianak mengambil kebijakan untuk pembelajaran via daring atau disebut dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dengan adanya pembelajaran daring guru dan peserta didik sama-sama belajar untuk memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran daring dengan berbagai  kemampuan, sarana dan prasarana berupa handphone, laptop dan jaringan bagi guru dan peserta didik serta kemampuan yang masih terbatas dalam pemanfaatan teknologi membuat pelaksanaan pembelajaran daring harus tetap diupayakan berjalan agar proses transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik tidak terganggu. Selain kendala dalam keterbatasan penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran PJJ, ternyata
Gambar
MENDENGAR DAN DIDENGAR  DIPERLUKAN DALAM COACHING   Mendengar dan didengar adalah suatu praktek hubungan sosial yang sangat diperlukan didalam dunia pendidikan, karena di dunia pendidikan diperlukan kegiatan interaksi berupa mendengar dan didengarkan. Hal ini pula yang dapat diterapkan didalam kegiatan yang bernama COACHING, di dunia pendidikan ternyata COACHING sangatlah diperlukan karena kita memerlukan hubungan kemitraan dengan klien dalam suatu percakapan yang kreatif dan memicu pemikiran, untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional klien. Didalam dunia pendidikan tentu saja coahing bukan hanya dapat dilakukan antara murid dan guru, namun juga dapat dilakukan oleh semua warga sekolah. Hal ini dapat kita lihat pada prinsip-prinsip Coaching, yaitu : Kemitraan : ditandai oleh adanya tujuan percakapan yang disepakati, idealnya tujuan datang dari coachee. Percakapan kreatif : percakapan 2 arah, percakapan dilakukan untuk menggali, memetakan situasi coachee, percakapan ditujukan
Gambar
  KAMI SEPAKAT, KAMI LAKSANAKAN Pada awal semester 2 ini, saya sebagai guru kelas membuka pertemuan awal bersama siswa dengan melakukan pertemuan menggunakan platform Googlemeet yang dilakukan pada hari Senin, Tanggal 4 Januari 2021. Pertemuan ini adalah merupakan pertemuan perdana di semester 2 Tahun ajaran 2020/2021. Semester ini saya mengajampu sebagai guru kelas di VIB dengan jumlah siswa sebanyak 39 orang. Pada awal pembelajaran saya memulai menyapa siswa-siswi dan menanyakan kabar mereka. Setelah itu saya meminta pendapata mereka tentang perasaan masing-masing siswa terhadap rencana pembelajaran tatap muka yang seharusnya dilakukan di awal semeter 2 ini, menjadi gagal dikarenakan pandemi Covid 19 ini semakin meningkat penderita nya. Tentu saja jawaban perasaan mereka masing-masing merasa kecewa, karena mereka telah sangat antusias sekali ingin belajar disekolah, bertemu teman dan guru yang ada disekolah meteka. Untuk mengurangi kekecewan mereka, saya selaku guru tentu saja menghi
Gambar
 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2.a.9 KONEKSI ANTAR MATERI PEMBELAJARAN SOSIAL  DAN EMOSIONAL Oleh :  CGP Angkatan 1- Kota Pontianak - Octavia Shinta Aryani, M.Pd Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.   Ki Hadjar menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: "menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat   menuntun  tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki  laku nya (bukan dasarnya) hidup dan   tumbuh nya  kekuatan kodrat  anak” Dalam menuntun laku dan pertumbuhan ko

Penerapan Surah Al Maun,Budaya Positif Yang Diterapkan Sejak Dini

Gambar
Penerapan Surah Al Maun, Budaya Positif Yang Ditanamkan Sejak Usia Dini       A. Latar Belakang Pokok dalam surah ini menjelaskan ancaman terhadap mereka yang tergolong menodai agama, yakni mereka yang menindas anak yatim, tidak menolong orang yang membutuhkan, riya’ ( ingin dipuji sesama manusia) dalam shalatnya, serta enggan menolong fakir miskin. Dengan berlatar belakang inilah mengapa Penerapan Surah Al Maun dijadikan budaya positif yang ditanamkan sejak dini bagi siswa-siswi di SD Muhammadiyah 2 Pontianak. Surah Al Maun adalah merupakan pedoman yang salah satunya menjadi pijakan bagi CGP untuk melakukan aksi nyata yang juga merupakan refleksi yang telah dilakukan sebelumnya di satuan pendidikan ini. Selain itu visi sekolah yang dimilki oleh SD Muhammadiyah 2 Pontianak yaitu Beriman, berakhlak mulia, unggul dalam prestasi, terampil, disiplin, serta berwawasan lingkungan. Juga yang mendorong latar belakang aksi nyata ini. Budaya berbagi telah dilakukan oleh para siswa deng